Oleh Antonius Andi Wasianto (Penyuluh Agama Katolik Fungsional)
Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih, Injil Minggu ini diambil dari Mat 24:37-44. Konteks bacaan ini adalah kotbah tentang akhir zaman. Ingat… Bab 24-25 konteksnya adalah penjelasan tentang akhir zaman atau parusia. Jadi, kalau mau memahami KS itu jangan hanya melihat satu dua ayat lalu ditafsirkan, bisa berabe. Seperti kasus yg beberapa hari lalu sempat viral tentang patung, mengambil satu ayat dari kitab Yesaya lalu ditafsirkan sendiri, padahal tidak tau ayat itu konteksnya apa. Ha yo repot. Lalu poin-poin penting apa saja yang ada dalam bacaan Injil Minggu ini?
Pertama, konsep Yahudi tentang akhir zaman itu selalu dihubungkan dengan kedatangan Anak Manusia atau Mesias atau Sang Ratu Adil. Siapa, kapan, dimana dan bagaimana Sang Ratu Adil itu akan datang? Tidak ada seorang pun yang tahu selain Allah. Hanya akan ada tanda-tanda alam atau peristiwa-peristiwa aneh yang menyertainya. Yang jelas, kalau Mesias sudah datang, berarti kiamat sudah dekat. Kalau kiamat sudah dekat, apa yang perlu kita lakukan? Ya berjaga-jaga. Itu konsepnya.
Kedua, poin terpenting dari perikop ini adalah….lebih baik berjaga-jaga dan menyiapkan diri dari pada menduga-duga atau meramal-ramal. Tidak usah percaya pada ramalan-ramalan, apalagi menjadi peramal. Yang penting menyiapkan diri sebaik-baiknya, setiap saat, setiap waktu. Mau besok kiamat ya siap. Mau bulan depan atau tahun depan kiamat ya siap. Mau meninggal duluan sebelum kiamat ya siap. Pokoknya asal sudah siap lalu mau apa? Apa yang perlu ditakuti. Tetap takut Pak. Ya wajar. Sejauh masih punya rasa takut artinya masih menyadari diri bahwa punya salah dan dosa. Rasa salah dan dosa itulah yang menghantarkan kita ke pertobatan. Yang salah itu ketika kita merasa tidak punya salah.
Ketiga, nasihat untuk berjaga-jaga ini disampaikan Yesus sesaat sebelum kisah sengsara, wafat dan kebangkitanNya (bab 26). Yesus sudah tau bahwa sebentar lagi Ia akan ditangkap dan mengalami penderitaan yang berat. Oleh sebab itu Ia menyiapkan para muridNya untuk menghadapi peristiwa yang kelam itu. Karena bukan hanya diriNya, tetapi juga para muridNya akan mengalami peristiwa kelam, dikejar-kejar, dianiaya bahkan dibunuh. Poinnya: menjadi pengikut Kristus tidaklah mudah. Banyak resiko yang harus siap dipikul. Gambaranya: kalau ada dua orang di ladang, yang satu akan dibawa yang satunya akan ditinggalkan. Menyakitkan dan menyedihkan!
Akhirnya, untuk kita sekarang. Nasihat untuk berjaga-jaga ini selalu relevan untuk kita renungkan kapan saja, dimana saja dan dalam situasi apa saja. Mengapa? Karena kematian (kiamat pribadi) itu bisa datang kapan saja, di mana saja dan dalam situasi apa saja. Sekarang banyak to, orang yang meninggal mendadak tanpa sakit. Tanpa tanda-tanda akan dipanggil Tuhan. Kita tidak tau kapan Tuhan akan memanggil kita. Karena tidak tau, maka jalan satu-satunya adalah menyiapkan diri setiap saat. “Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga”. Oleh sebab itu, mari kita senantiasa berjaga-jaga agar kita siap. Selamat menjalani masa Adven dan masa pertobatan. Tuhan memberkati. Berkah Dalem (AW).