• Informasi Penting |
  • Berita |
  • Artikel |
    • Khutbah Jum’at
    • Renungan Kristen
    • Renungan Katolik
    • Renungan Hindu
    • Renungan Buddha
    • Renungan Konghucu
  • Weblink |
    • Cari Arah Kiblat
    • Jadwal Imsakiyah / Shalat
    • Konsultasi Syari’ah
    • Layanan SIMPATIKA
  • Galeri |
  • Unduhan |
  • Layanan Aduan Masyarakat
28 Desember 2025
Kemenag Semarang
  • Login
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Struktur Organisasi
  • Unit Kerja
    • Sub Bagian Tata Usaha
    • Seksi Pendidikan Madrasah
    • Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Seksi Pendidikan Agama Islam
    • Seksi Penyelenggaraan Haji Dan Umrah
    • Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
    • Penyelenggara Zakat Dan Wakaf
    • Penyelenggara Kristen
  • KUA
    • SOP Layanan KUA
    • Kekuatan Karyawan
  • Satker
    • MIN 1 Semarang
    • MIN 2 Semarang
    • MIN 3 Semarang
    • MIN 4 Semarang
    • MIN 5 Semarang
    • MIN 6 Semarang
    • MTsN Semarang
    • MAN 1 Semarang
    • MAN 2 Semarang
  • PTSP
    • Layanan Subbag TU
      • Layanan Kepegawaian
      • Layanan Keuangan
      • Layanan Umum
    • Layanan Pendidikan Madrasah
    • Layanan Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren
    • Layanan Pendidikan Agama Islam
    • Layanan Haji & Umrah
    • Layanan Bimas Islam
    • Layanan Penyelenggara Zakat & Wakaf
    • Layanan Bimas Kristen
  • PPID
  • Pojok ZI
  • PLHUT
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Struktur Organisasi
  • Unit Kerja
    • Sub Bagian Tata Usaha
    • Seksi Pendidikan Madrasah
    • Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren
    • Seksi Pendidikan Agama Islam
    • Seksi Penyelenggaraan Haji Dan Umrah
    • Seksi Bimbingan Masyarakat Islam
    • Penyelenggara Zakat Dan Wakaf
    • Penyelenggara Kristen
  • KUA
    • SOP Layanan KUA
    • Kekuatan Karyawan
  • Satker
    • MIN 1 Semarang
    • MIN 2 Semarang
    • MIN 3 Semarang
    • MIN 4 Semarang
    • MIN 5 Semarang
    • MIN 6 Semarang
    • MTsN Semarang
    • MAN 1 Semarang
    • MAN 2 Semarang
  • PTSP
    • Layanan Subbag TU
      • Layanan Kepegawaian
      • Layanan Keuangan
      • Layanan Umum
    • Layanan Pendidikan Madrasah
    • Layanan Pendidikan Diniyah & Pondok Pesantren
    • Layanan Pendidikan Agama Islam
    • Layanan Haji & Umrah
    • Layanan Bimas Islam
    • Layanan Penyelenggara Zakat & Wakaf
    • Layanan Bimas Kristen
  • PPID
  • Pojok ZI
  • PLHUT
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
Kemenag Semarang
Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil

Perumpamaan Tentang Domba Yang Hilang

Dalam Kategori Mimbar Agama Katolik
A A
Mimbar Katolik

Oleh Antonius Andi Wasianto,SS (Penyuluh Agama Katolik Fungsional)

Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih,

Ketika Bunda Teresa bergaul dengan orang-orang miskin, terlantar, cacat, sakit dan terbuang di Kota Kalkuta, banyak orang sinis dan acuh-tak acuh terhadap apa yang ia lakukan. Ketika Rm. Mangun Wijaya mengawali karyanya di kali Code Yogyakarta dan bergaul secara mesra dengan para pemulung, pengamen, gelandangan dan masyarakat kelas bawah yang sering dipandang negatif, banyak orang mengkritik dan bertanya; apa yang mau ia cari di sana? Ketika ada seorang Gus yang berdakwah di tengah para PSK, juga banyak orang yang mengkritik dan menilai negatif atas tindakan Gus tersebut. Dan masih banyak contoh lain tentang tindakan seperti itu. Aneh,nyleneh, bahkan dicap hanya cari sensasi. Salahkah anggapan masyarakat umum itu? Tidak sepenuhnya salah. Mengapa? Karena sejak kecil kita didik oleh orang tua untuk bergaul dengan orang baik dan lingkungan hidup yang baik pula. Hindari dan jauhi lingkungan yang kurang baik. Itu doktrin yang kita terima. Dan sebagai orang tua, kita juga menganjurkan itu pada anak-anak kita, meski tidak semua orang tua begitu. Yang jelas, di tengah masyarakat kita ada kelompok-kelompok tertentu yang dipandang negatif oleh sebagian orang.

Nah, bacaan Injil Minggu ini (Luk 15:1-10) konteksnya kira-kira ya seperti itu. Ada kelompok-kelompok masyarakat Yahudi yang dipandang negatif oleh orang Yahudi, misalnya: para pemungut cukai, gelandangan, pengemis, pelacur, orang cacat, bahkan orang Samaria juga dipandang negatif. Mendengar kata Samaria itu hampir sama seperti kita mendengar kata Samin. Yang pertama terbersit pasti hal-hal yang negatif. Padahal tentu tidaklah begitu. Tapi karena sudah dicap negatif, sudah terlanjur negatif thinking, maka yg muncul ya yang negatif. Yang positif tertutupi. Padahal banyak pula sisi positifnya. Konteks bacaan Injil Minggu ini kira-kira gambarannya seperti itu. Ketika para pemungut cukai dan orang-orang berdosa (hanya disebut begitu, tidak dijelaskan siapa dan dosanya apa) datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengkritik Yesus. Ngapain Dia menerima orang berdosa bahkan makan bersama bareng mereka?

Jawaban Yesus selalu khas, tidak langung menjawab dengan ini atau itu, tetapi menjawab dengan perumpamaan tentang domba yang hilang. (Jawaban dengan perumpamaan-perumpamaan inilah yang membuat para murid selalu ingat dengan baik ajaran-ajaran Yesus, meski sudah berlalu bertahun-tahun). Mudah diingat, mudah difamahami, sekaligus langsung mengena di hati. Point penting dari perumpamaan itu antara lain adalah:

Pertama, jika ada satu orang pendosa bertobat dan berubah menjadi baik, bahagiannya sama seperti kita menemukan satu domba yang hilang. Meninggalkan yang 100 untuk mencari 1 yang hilang. Sangat aneh kalau ada yang bilang; hilang satu ya biarin, toh saya masih punya banyak. Bukan masalah banyaknya bro…tapi masalah kasihan itu lho. Kalau domba itu mati atau diterkam serigala gimana? Apa tidak kasihan?  Itu lho point pentingnya. Rasa belas kasih pada domba yang hilang itu lo yang penting. Kedua, kita sering kali ikut arus, berprasangka buruk pada seseorang, sama seperti orang Farisi, meski belum tentu benar. Bisa jadi bahwa prasangka kita itu salah. Berkumpul dan makan bersama para pendosa bukan berarti kita ikut atau setuju dengan kelompok mereka, tetapi justru ingin menyelamatkan mereka, minimal satu orang terselamatkan sudah bagus. Ketiga, ada pepatah; bencilah dosanya, tetapi jangan benci orangnya. Kita tidak boleh menyetujui perbuatan dosa, tetapi harus tetap peduli pada orang yang berbuat dosa. Dengan harapan dia akan berubah menjadi orang baik. Dan ada banyak kasus seperti itu, salah satunya St. Paulus. Keempat, mencap orang atau kelompok lain sebagai pendosa itu sama artinya dengan menggap diri kita orang yang paling suci, bersih tanpa dosa. Ini yang paling tidak disukai Yesus terhadap orang Farisi dan ahi-ahli taurat. Munafik dan sok suci. Jangan merasa diri paling suci  dan tidak perlu pertobatan. “Ada suka cita di sorga karena satu orang bertobat, dari pada 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan” (ay 7). Bertobat dan berubah menjadi baik, itulah salah satu pokok dari ajaran Yesus Kristus, juru selamat kita. Tuhan memberkati. Berkah Dalem (AW).

Share34ShareSend
Artikel Sebelumnya

Yang Tidak Bisa Melepaskan Semua Miliknya,Tidak Dapat Menjadi Muridku

Artikel Selanjutnya

Orang Kaya dan Lazarus Yang Miskin

Artikel Terkait

Mimbar Katolik

Nasihat Untuk Berjaga-Jaga

3 tahun ago
Mimbar Katolik

Apakah Kebangkitan Orang Mati Itu Ada

3 tahun ago
Mimbar Katolik

Zhakeus, Mengapa Pemungut Cukai Dianggap Pendosa

3 tahun ago

Dibenarkan Karena Rendah Hati

Arti Dan Makna Sebuah Mukjizat

Artikel Selanjutnya
Mimbar Katolik

Orang Kaya dan Lazarus Yang Miskin

Pembinaan Guru Agama Budha se Kab.Semarang

Pembinaan Guru Agama Budha se Kab.Semarang

Mimbar Katolik

Iman Sebesar Biji Sesawi, Tuan Dan Hamba, Apa Maksudnya

Facebook Twitter Telegram Instagram Youtube TikTok

TENTANG KAMI

Web ini dikelola oleh tim Kehumasan Kan Kemenag Kab. Semarang, Jl. Candi Asri – ungaran | jawa Tengah. 50513

Telp : 0246921320
Informasi dan layanan https://linktr.ee/kemenagsmg
email : kabsemarang@kemenag.go.id

PEJABAT ESELON

Kasubag TU
Kasi PAIS
Kasi Penma
Gara haji & Umrah
Kasi PD Pontren
Gara Kristen

WILAYAH KERJA

© 2022 Kementerian Agama Kabupaten Semarang

Tidak ada Hasil
Tampilkan Semua Hasil
  • Beranda
  • Profil
  • PPID
  • Layanan PTSP
  • Informasi Penting
  • Layanan PTSP
  • Berita

© 2022 Kementerian Agama Kabupaten Semarang

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Translate »
Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.