Ungaran – Kakankemenag Kab.Semarang Muhdi secara resmi membuka kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT) KPRI Amanah di Aula setempat, Rabu (27/3) siang.
Dalam arahannya, Muhdi selaku dewan pembina meminta agar dalam menjalankan usahanya, para pengurus mulai membekali diri dengan kompetensi terkait perkoperasian.
“Tidak ada salahnya para pengurus dan beberapa anggota diikutkan diklat ataupun workshop terkait perkoperasian agar kedepannya mampu memberikan sumbangsih pemikiran guna kemajuan koperasi kita,” ungkapnya.
Selebihnya dengan bertambahnya jumlah anggota, Muhdi berharap agar modal/kekayaan yang dimiliki juga bertambah, agar SHU dan kesejahteraan para anggotanya meningkat.
“Hingga saat ini beberapa usaha yang sudah berjalan, baik itu simpan pinjam, waserda, studio foto maupun persewaan gedung pelayanan haji satu atap, sudah cukup membuktikan bahwa koperasi kita sehat dan produktif dalam hal keragaman usaha. Ditambah dengan adanya pengadaan kain seragam batik, abu-abu dan juga keki, semoga kesejahteraan anggota kita meningkat,” tambahnya.
Sementara itu menurut ketua DEKOPINDA Kab.Semarang Samsul Ridwan, KPRI Amanah Kankemenag Kab.Semarang merupakan satu dari sekian koperasi simpan pinjam PNS yang paling sehat dan paling aktif dalam setiap kegiatan yang dimotori oleh DEKOPINDA. Hal ini bisa dilihat dari nilai capaian kinerja koperasi yang mencapai angka 82,70.
“Nilai 82,70 itu sudah membuktikan bahwa KPRI Amanah sangat sehat. Sebab, batas bawah koperasi dinyatakan sehat adalah 80,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Samsul Ridwan juga menginformasikan bahwa di Kabupaten Semarang ini, jumlah koperasi yang ada sejumlah 359 buah. Namun yang dinyatakan sehat hanya 14 saja.
“Patut kita apresiasi prestasi yang sudah diperoleh, karena untuk mempertahankan predikat koperasi sehat yang pelaksanaan RATnya tepat waktu, kelembagaanya bersertifikat, keanggotaan dan kepengurusannya jelas serta pengelolaan yang transparan bukanlah hal yang mudah,” ungkapnya.
Di akhir sambutan, Samsul Ridwan berharap agar di tahun-tahun mendatang, koperasi yang ada di Kabupaten Semarang secara spesifik dapat memberikan sumbangsih Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) guna peningkatan ekonomi yang berbasis kerakyatan.
“Sudah kami rencanakan untuk mengumpulkan pengurus koperasi dan juga kaum intelektual di Kabupaten Semarang guna membahas PDRB dua tahun belakangan ini dan juga menjadikan koperasi sebagai pilihan utama dalam membentuk ekonomi kerakyatan,” pungkasnya. shl