Ungaran – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang melalui Penyelenggara Kristen mengadakan kegiatan sosialisasi dan evaluasi implementasi kurikulum 2013 di The Wujil Resort and Conventions, Kamis (4/7).
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 40 orang guru Agama Kristen perwakilan tiap kecamatan se-Kabupaten Semarang tersebut, Kakankemenag Muhdi menyampaikan bahwa bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakter. Karenanya, kurikulum 2013 yang mana konstruk dan muatan isinya berbasis outcomes based curriculum (lebih mementingkan terselenggaranya proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan dan menantang, sehingga memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dan lebih kreatif) dirasa sudah mewakili pola pendidikan kekinian.
“Harapan kami dengan diadakannya sosialisasi dan evaluasi seperti ini, wawasan para guru PAK akan semakin luas seiring meningkatnya tuntutan untuk menjadi seorang guru yang profesional,” ungkapnya.
Terkait dengan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama yang dalam hal ini harus menjadi ruh semua pegawai Kementerian Agama dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Muhdi mengingatkan bahwa semua guru PAK harus bisa memegang teguh lima prinsip dasar mulai dari integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.
“Bila setiap guru menerapkan kesemuanya, bisa dipastikan bahwa pendidikan keagamaan di bawah naungan Kementerian Agama akan semakin baik dari tahun ke tahun,” lanjutnya.
Integritas adalah keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan. Dengan berintegritas tinggi, para guru diharapkan menjadi individu yang tidak plin-plan dalam tutur kata dan perbuatan.
Untuk profesionalitas, seorang guru harus benar-benar kompeten dan menguasai materi pembelajaran dengan baik agar peserta didik mudah menerima penjelasan dan mendapatkan hasil yang sempurna.
Selanjutnya yang dimaksud inovasi adalah mulai belajar mengkreasikan hal-hal baru yang lebih baik serta selalu berupaya untuk menyempurnakan metode-metode pembelajaran yang selama ini dipakai.
Dan yang terakhir untuk tanggung jawab dan keteladanan, hal ini menjadi hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang guru kaitannya dengan pembinaan mental siswa secara keseluruhan. shl