Untuk membangun karakter siswa tidak harus dengan sebuah pelajaran, namun ada yang lebih komplek pembelajaran dengan melakukan sholat duha. Duha dilakukan disebuah Sekolah atau lembaga itu menumbuhkan dan membangun karakter siswa dengan kebiasaan siraman-siraman ceramah rohani, walaupun demikian itu semua diluar kegiatan pembelajaran yang ada disekolah bahkan tidak ada dikurikulum dalam pembelajaran.
Salah satu rutinitas yang diterapkan di sekolah MIS Al Barokah, Kenteng Kecamatan Susukan, tiap pagi sebelum melaksanakan KBM, anak anak membaca hafalan Asmaul Husna, kemudian dilanjutkan melaksanakan Shalat Dhuha berjamaah, Mushafahah dan hafalan hafalan juz Amma.
Tentu kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di MIS Al Barokah saja, namun hampir semua MI baik swasta maupun Negeri,di Kabupaten Semarang, secara umum melaksanakan kegiatan ini. MIS Al Barokah hanya merupakan salah satu contoh dimana Pendidikan di Madrasah yang mengedepankan pendidikan karakter bagi siswa siswinya, baik di dalam KBM maupun diluar KBM.
Salah satu guru pengajar MIS Al Barokah mengatakan bahwa pilar dasar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar di MIS Al Barokah adalah untuk dapat membangun karakter siswa yang soleh dan sholekhah. Adapun secara umum bertujuan :
1. Menumbuhkan Rasa cinta kepada Tuhan dan kepada ciptaan-Nya, termasuk cinta kasih terhadap teman yang lainnya.
2. Disiplin, terhadap waktu pembelajaran dan disiplin terhadap kebersihan kelasnya.
3. Percaya diri, mandiri, dapat bertoleransi baik dan rendah hati.
4. Siap bekerja keras, pantang menyerah, kreatif, dapat bekerja sama, menolong dan berbagi dengan teman sekelas maupun diluar kelas.
5. Jujur, bertanggungjawab, santun, hormat pada orang lain, ada keperdulian terhadap kebersikan kelas dan lingkungannya.
Siswa yang tumbuh disekolah yang berkarakter baik dan berdisiplin tinggi akan menjadi siswa yang berkarakter dan mempunyai disiplin karakter yang baik pula, namun siswa atau anak yang dibesarkan dari lingkungan, sekolah yang berkarakter asalmu asal maka menimbulkan pada diri jiwa siswa/anak mempunyai karakter yang tidak baik.
Kalau anak tinggal di dalam lingkungan keluarga yang bapaknya sering memaki-maki, ibunya selalu mengerutu dan sering memarahi , maka jangan heran jika, karakter anak tersebut menjadi pemarah, pandai memaki
Anak yang tumbuh di lingkungan yang sering dimanja, dipuji dan dibela maka karakter anak menjadi tidak bisa menghargai orang lain, kedua contoh diatas tentunya kita selaku orang tua dapat mengambil diantara pujian yang bertujuan ke arah positif, jika anak tersebut mendapatkan sebuah prestasi baik, barulah anak tersebut dapat pujian.
Dari contoh itu bahwa dalam hal pembentukan karakter dari orang tua, guru, dan orang disekitar kita dapat membangun karakter anak yang bijaksana dan arif, jelasnya.(chz)