Ungaran – Ada suasana berbeda di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bringin setiap Jum’at pagi. Sebelum kegiatan rutin pelayanan dimulai, segenap pegawai dan penyuluh melaksanakan kerja bhakti bersih-bersih lingkungan kantor, dilanjutkan beramah-tamah di ruang munakahat. Aksi bersih-bersih dan ramah tamah ini merupakan satu dari empat program yang digalakkan oleh kepala KUA Kecamatan Bringin, Ta’yinul Birri Bagus Nugroho selaku agen perubahan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang.
Empat program yang digalakkan meliputi: NGEDIT YUKS, adalah program digitalisasi data KUA meliputi data pegawai, data perkawinan dan data keagamaan lainnya. Selanjutnya BEDOL WAKAF, adalah layanan wakaf jemput yang difasilitasi oleh KUA selaku tangan panjang Kementerian Agama. Ketiga NGOBRAS MICIN yakni ngobrol asyik bersama staf, masyarakat dan calon pengantin dan terakhir JUM’AT KERAMAS DULU, adalah kegiatan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at berupa kerja bhakti, ramah-tamah bersama staf dan penyuluh.
Ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (8/11) pagi usai kegiatan kerja bhakti, Bagus Nugroho menyampaikan bahwa setidaknya ada lima peran dan tugas yang diemban oleh agen perubahan dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama, meliputi peran sebagai: 1.Katalis, yakni memberikan keyakinan kepada seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan ke arah yang lebih baik; 2.Sebagai penggerak perubahan, berfungsi mendorong dan menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah yang lebih baik; 3.Sebagai pemberi solusi, yakni memberikan alternatif solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendala dalam proses berjalannya perubahan menuju unit kerja yang lebih baik; 4.Sebagai mediator, bertugas membantu memperlancar proses perubahan, terutama dalam menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi; 5.Sebagai penghubung, yang bertugas menghubungkan komunikasi dua arah antara para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil keputusan.
“Ini adalah tugas berat, karena pada prakteknya mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai agen perubahan membutuhkan komitmen dan konsistensi tinggi, juga harus mendapat dukungan dari semua pihak termasuk para pimpinan pengambil kebijakan,” ungkapnya.
Untuk itu pihaknya akan memaksimalkan programnya di lingkup KUA Kecamatan Bringin terlebih dahulu sebelum nantinya meluas hingga tingkat Kabupaten untuk atmosfir kebaikan yang semakin nyata.
“Mohon doa dan dukungannya, semoga amanah ini bisa kami laksanakan dengan sebaik-baiknya untuk Kementerian Agama yang lebih maju dan berprestasi di segala bidang,” pungkasnya. shl