Bulan Ramadhan adalah bulan 'Tarbiyah' (pendidikan) bagi orang orang yang beriman. ini merupakan salah satunya pendidikan pengendalian hawa nafsu dan pemaksimalan potensi akal. Di bulan ramadhan hawa nafsu bukan dihilangkan sama sekali tetapi dikendalikan oleh akal agar dapat berkontribusi positif dalam mengisi bulan yang penuh kemulyaan. Peran nafsu sangat dibutuhkan dalam mendorong semangat beribadah namun dibawah kontrol akal.
Ada ungkapan arab yg berbunyi ;
طوبى لمن كان عقله اميرا وهواه اسيرا
وويل لمن كان هواه اميرا وعقله اسيرا
Artinya: berbahagialah orang yang akalnya jadi pemimpin sedangkan hawa nafsunya menjdi tawanan. Dan celakalah orang yang hawa nafsunya jadi pemimpin sedangkan akalnya jadi tawanan.
Agar akal bisa menjadi pemimpin maka akal diberi porsi yang banyak di bulan ramadhan. Akal dalam perspektif Islam bukan hanya sebatas IQ tetapi mencakup pula EQ dan SQ.
IQ mengantarkan kita pada prolehan pengetahuan empiris dan konkrit dalam batas indrawi yang dikembangkan dengan berbasis pada pengalaman dan penelitian.
EQ mengantarkan pada self awarness, self regulation, motivation, empaty dan social skill. Sedangkan SQ mengantarkan pada pengetahuan alam kabir yang serba metafisik dan hanya dapat didekati dengan keimanan.