Ungaran – “Baru kali ini ada pembinaan Rohis ” begitu pertamakali diucapkan salah satu siswa peserta pembinaan Keagamaan pada organisasi Sekolah ( Rohis ) tingkat Kabupaten Semarang, pembinaan kali ini diikuti hampir 100 siswa utusan dari jenjang SMP, SMA dan SMK, yang disekolahnya sebagai siswa penggerak / pengurus Rohis dari masing masing sekolah.
Hadir dalam acara ini , Kakan Kemenag Kab Semarang ( Drs H. Subadi.M.SI ), Kapolres Semarang dan Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam ( PAIS ) yang sekaligus sebagai ketua penyelenggara kegiatan. Dalam laporannya disampaikan tujuan diadakannya kegiatan ini, yakni untuk mempererat silaturrahmi antar Rohis, memberikan wawasan Islamiyah dan dalam rangka menyiapkan mental di kalangan pelajar dalam era Tehnologi Informasi.
Dalam Sambutannya Subadi menyampaikan beberapa hal, yang pertama diharapkan setiap pelajar sebagai Generasi penerus bangsa mampu memahami dan mempelajari Islam dengan kultur budaya Indonesia, yang kedua jangan mudah tertipu dengan penampilan yang Islami, ketiga harus siap konsultasi / komunuikasi ketika melihat dan mendengar adanya perubahan baru / gerakan baru kepada yang lebih paham permasalahan atau kepada Guru , yang terahir Subadi menyampaikan pesan dengan mengutip statment dari syamsul ma'arif ” Banyak gerakan atasnama Agama tetapi kelakuannya seperti preman ” melihat ini diharapkan Remaja / pelajar harus betul betul memahami dan banyak bertanya sehingga, tidak terjebak dalam gerakan yang tidak jelas.
Narasumber kedua dari Polres Semarang menyampaikan hal hal yang berkaitan dengan persoalan umum yang dihadapi Remaja, Penanggulangan kenakalan Remaja dalam lingkungan sekolah, penjelasan penjelasan tentang analisis ancaman, ambang gangguan, potensi gangguan sampai pada dampak gangguan serta tindakan pencegahan. Yang terahir beliau juga menyampaikan pelaksanaan program unggulan Polri secara Nasional dan di Wilayah Polres Semarang khususnya dengan istilah ” Terobosan Kreatif ” sebagai langkah polri dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dari Kasi PAIS Taufiqurrahman sebagai narasumber penutup, banyak bercerita bagaimana ketika masih remaja yang tidak pernah berfikir akan menjadi apa atau siapa, begitu juga pada waktu itu tidak pernah berfikir kalau akan menjadi Kasi PAIS. Dalam wawasannya taufiqurrahman mempertontonkan vidio tentang kenalakan remaja, foto foto kenakalan remaja serta akibat akibatnya, banyak juga pertanyaan pertanyaan yang di lontarkan ke peserta, sehingga suasana menjadi semakin akrab . Ahir dari ceramahnya Taufiqurrahman menitipkan sebuah pesan yang mungkin bisa di sampaikan siswa lain di sekolah masing masing ” Jangan pernah meninggalkan Al-Qur'an ketika akan memulai belajar ” ( chz)