Ungaran 22/8/2015 – DI gedung PIKK Lopait Tuntang, sekitar 200 peserta mengikuti Sosialisasi Penguatan Pengolah Data Pendidikan Islam pada Pendidikan Madrasah ( PENMAD ), Sosialisasi tersebut diikuti oleh semua Kepala RA, MI, MTs dan MA yang didampingi operator emis di masing masing satker. Inti pelaksanna kegiatan ini adalah review ulang pelaksanaan update database di masing masing satker, kendala kendala yang dihadapi, dan permasalahan permasalahan riil yang menjadi hambatan dalam proses update database.
Kakan Kemanag yang berhalangan hadir di acara ini, mewakilkan ke Kasi Pendidikan Madrasah Drs. Muhtadi M.Pd yang dalam sambutannya menegaskan bahwa salah satu penunjang keberhasilan sebuah program kerja , khususnya di bidang Pendidikan adalah tersedianya sumber data yang akurat dan tepat, untuk itu para pengelola Emis di tingkat satker diharapkan betul betul serius dan teliti dalam proses update database, yang tentunaya perlu dukungan dan perhatian dari pimpinan .di kesempatan yang sama Muhtadi juga menyampaikan sedikit sejarah berdirinya Emis yang bermula dari proyek yang dilaksanakan di ” madrasah madrasah Model ” dengan tujuan untuk sebagai pusat informasi data untuk kepentingan negara negara pendonor, yang kemudian dalam perjalanannya basis data tersebut dibutuhkan oleh Kemenag dibidang Pendidikan .Adapun sasarannya tidak hanya ada di Madrasah saja, tetapi Pondok Pesantren, TPA, RA, Perguruan tinggi, MI, MTs dsb.
Pengelolaan data Emis di kemanag diakui atau tidak merupakan salah satu data vital pendidikan di Kemenag, sehingga untuk meningkatkan Kinerja sebagai sarana peningkatan pelayanan kepada masyarakat, data Emis mutlak diperlukan sebagai acuan penyusunan anggaran, tolak ukur pengembangan dan kegiatan kependidikan di Kemenag.
Kakanwil Kemenag yang dalam kesempatan ini hadir disela sela kesibukannya memantau pelaksanaan pemberangkatan Haji di Embarkasi Solo, menyampaikan pesan kepada Operator Emis untuk selalu Optimis, meski diakui banyak kendala tehnis dilapangan yang menuntut pengorbanan baik tenaga dan fikiran, bahkan korban harta seperti ” berkorban untuk melakukan update database dengan menggunakan laptop sendiri dan modem sendiri ” tuturnya.
Di ahir sambutan dan pembinaannya, Kakanwil menjabarkan 5 budaya kerja kementerian Agama untuk bisa diresapi dan dilaksanakan dengan sepenuh hati sehingga peningkatan pelayanan kepada masyarakat betul betul bisa dilaksanakan.( chn)