Surakarta – Kloter 16 embarkasi Adisumarmo Solo asal Kabupaten Semarang yang sebelumnya sejumlah 355 Calon Jemaah Haji (CJH), harus berkurang satu CJH karena dinyatakan tidak layak terbang oleh tim penguji kesehatan asrama Haji Donohudan, Kamis (31/7).
CJH yang harus menunda keberangkatan hajinya tersebut adalah Sutaya (57) yang beralamatkan di desa Petet RT.07 RW.01 Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Sebelumnya, Sutaya merupakan CJH asal Kab.Semarang yang masuk dalam kuota tambahan sebagai pendamping/Mahram ayahnya, Suwardi (82). Namun karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan, akhirnya niat untuk menjadi mahrampun harus ia pupus sampai kesehatannya pulih kembali.
Dokter pendamping kloter 16 asal Kab.Semarang Desyana Putong menjelaskan bahwa dengan berkurangnya satu jamaah, berarti hanya ada 354 orang CJH dari kloter 16 yang akan diberangkatkan ke tanah suci. Dan dari 354 tersebut, sembilan diantaranya adalah CJH yang berkursi roda.
“Meski ada sembilan CJH yang berkursi roda, namun mereka sangat bersemangat untuk menjalankan rukun Islam ke-5. Dan secara medis, kesembilan CJH tersebut dinyatakan layak terbang,” ungkapnya ketika dimintai konfirmasi.
Desyana memastikan bahwa dirinya beserta tim medis lainnya akan berupaya menjalankan amanah sebaik-baiknya dan akan terus memantau secara khusus kesembilan CJH yang berkursi roda hingga usai proses pelaksanaan ibadah haji.
”Semoga Alloh memberi kemudahan dan kesehatan bagi CJH yang masih berkursi roda, syukur-syukur di sana nanti mereka bisa melaksanakan wajib dan sunah haji tanpa berkursi roda.” pungkasnya. shl