Ungaran – 27/04 . 60 Guru RA se Kabupaten Semarang, mengikuti MUSDA IGRA ke III , Hadir dalam kegiatan ini, IGTKI kab Semarang, HIMPAUDI, IGRA Wilayah, Pengawas Kab Semarang, Kakan Kemenag Kab. Semarang ( Drs. H.Subadi.Ms.I) dan Kasi penmad ( Drs. Muhtadi.M.Pd.I).
Dalam sambutannya Kakan Kemenag menyampaikan tentang beberapa hal, antara lain :Pemerintah telah menyadari akan pentingnya pendidikan bagi masyarakatnya dan telah berupaya dalam mewujudkan manusia yang cerdas seperti amanat yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negera Republik Indonesia tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia dan untuk itu setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender. Pemerataan akses dan peningkatan mutu pendidikan akan membuat warga negara Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya pembangunan manusia seutuhnya serta masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Disinilah komponen yang tergabung dalam Ikatan Guru RA ( IGRA ) memiliki peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa, yang dimulai dari usia dini, tentu tidak bisa dipungkiri bahwa baik buruknya mutu pendidikan sangatlah bergantung pada peran guru dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik. Kemampuan dan kualitas guru dalam proses pembelajaran dapat berpengaruh besar terhadap pencapaian mutu pendidikan, sehingga dapat dikatakan cermin mutu pendidikan kita terdapat pada kualitas sosok seorang guru, apalagi di usia dini, dimana anak lebih sering menyerap ilmu dengan apa yang dilihat, apa saja, bahkan gaya guru mengajarpun si anak suka menirukannya. Ini penting untuk menanamkan dasar dasar pendidikan bagi anak, sebagai pondasi awal seorang anak dalam mendapatkan pendidikan formal “
Kreaivitas anak usia prasekolah yang selalu berusaha untuk menciptakan segala sesuatu sesuai dengan imajinasinya, sifat yang selalu ingin tahu, itulah sifat anak
Kreativitas anak di usia dini ditampilkan dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk gambar yang dia sukai, bercerita, bermain peran ataupun menampilkan berbagai gerakan yang berkaitan dengan aktivitas motoriknya.
Ada berbagai alasan mengapa kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak.
Pertama, dengan berkreasi, anak dapat mewujudkan dirinya.
Kedua, dengan anak selalu berpikir kreatif memungkinkan anak untuk menyelesaikan suatu masalah, dapat mengekspresikan pikirannya tanpa ada batasan dan dapat melahirkan suatu gagasan baru.
Ketiga, dengan menyibukkan diri secara kreatif akan memberikan kepuasan kepada anak. Hal ini karena tingkat kepuasan anak mempengaruhi perkembangan social emosional anak.
Keempat, dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Ahir dari sambutannya, Subadi menghimbau “kesempatan seperti ini, hendaknya juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang silaturrahim sekaligus dimanfaatkan untuk evaluasi kepengurusan, sehingga kekurangan – kekurangan, hambatan – hambatan bisa diuraikan, dicari jalan keluarnya demi kelancaran organisasi dan kesejahteraan anggotanya” ungkapnya